aku menantang badai yang aku buat sendiri.
bodoh, melakukan sesuatu yang seharusnya tidak untuk dilakukan.
setengah sadar aku menikmati badai-ku sendiri. entah sampai kapan.
karena aku tahu ini tak akan berjalan lama. suatu saat badai yang kubuat sendiri itu akan menerjangku
menggoyahkan sendi-sendi kaki yang bertahan dalam badai yang kejam.
ya, mungkin aku membutuhkanmu meyakinkanku untuk menghadapi badai yang terlanjur aku buat sendiri.
akankah nantinya aku akan menyerah? atau memutuskan untuk menerjang badaiku sendiri?
entahlah, yang pasti badaiku akan pasti berlalu menuju muara yang dia punya.
berlalu sesuai dengan keinginan atau akan berakhir dengan penyesalan? itu semua telah menjadi kehendak tuhan yang telah menggariskan.
aku bermain api dalam kamarku sendiri. api yang kubuat dengan tanpa berpikir panjang. api yang telah kutahu akan berbuah kekecewaan. api yang pasti akan membakar seisi kamar.
api-ku akan menghanguskan apa yang bisa untuk dihanguskan.
lalu, aku bisa apa?
selamat malam badai-ku, kuatkan aku dalam menghadapimu.
selamat malam api-ku, aku akan berusaha memadamkanmu semampuku.. :))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar