Terimakasih atas tahun yang mengharubiru
Terimakasih atas hari hari yang tak pernah bisa terduga sebelumnya
Terimakasih atas cercaan dan tempaan yang telah diberikan
Selamat tahun baru.
Bukan sekedar tahunnya saja yang berubah, bukan hanya tahun saja yang berganti dengan baru.
Namun, juga berharap ada hal baru yang nantinya engkau wujudkan dalam hari harimu.
Mempunyai harapan ke depan itu penting, tapi yang lebih penting adalah bagaimana caranya untuk mewujudkan harapan yang telah kita gantungkan di langit langit kamar agar dapat melihatnya sebelum tidur dan mewujudkannya saat pagi hari tiba.
Selamat mewujudkan mimpi yang belom sempat terwujud. Selamat menggapai.
Senin, 31 Desember 2012
Minggu, 30 Desember 2012
badai, lalu goyah. api, lalu padam.
penghujung tahun yang menakjubkan.
aku menantang badai yang aku buat sendiri.
bodoh, melakukan sesuatu yang seharusnya tidak untuk dilakukan.
setengah sadar aku menikmati badai-ku sendiri. entah sampai kapan.
karena aku tahu ini tak akan berjalan lama. suatu saat badai yang kubuat sendiri itu akan menerjangku
menggoyahkan sendi-sendi kaki yang bertahan dalam badai yang kejam.
ya, mungkin aku membutuhkanmu meyakinkanku untuk menghadapi badai yang terlanjur aku buat sendiri.
akankah nantinya aku akan menyerah? atau memutuskan untuk menerjang badaiku sendiri?
entahlah, yang pasti badaiku akan pasti berlalu menuju muara yang dia punya.
berlalu sesuai dengan keinginan atau akan berakhir dengan penyesalan? itu semua telah menjadi kehendak tuhan yang telah menggariskan.
aku bermain api dalam kamarku sendiri. api yang kubuat dengan tanpa berpikir panjang. api yang telah kutahu akan berbuah kekecewaan. api yang pasti akan membakar seisi kamar.
api-ku akan menghanguskan apa yang bisa untuk dihanguskan.
lalu, aku bisa apa?
selamat malam badai-ku, kuatkan aku dalam menghadapimu.
selamat malam api-ku, aku akan berusaha memadamkanmu semampuku.. :))
Senin, 24 Desember 2012
-Malaikat Juga Tahu-
pasti pernah denger lagu yang judulnya "Malaikat Juga Tahu" kan? mungkin lebih sering denger yang versi vokalnya dewi lestari yang penulis novel kece itu kan?
tapiiiiii.. kali ini yang lagi bergema di kamar adalah versi vokal cowoo..
yup, abang Glenn Fredly. Alamaak suaraanyaa , aduhaai.
itu alasan kenapa saya me-repeat berkali kali lagu ini dalam semalam.
lelahmu, jadi lelahku juga
bahagiamu, bahagiaku pasti
berbagi takdir kita selalu, kecuali tiap kau jatuh hati
kali ini hampir habis dayaku, membuktikan padamu ada cinta yang nyata
setia, hadir setiap hari. tak tega biarkan kau sendiri
meski sering kali kau malah asik sendiri
karena kau tak lihat terkadang malaikat tak bersayap, tak cemerlang, tak rupawan
namun kasih ini silahkan kau adu, malaikat juga tahu siapa yang jadi juaranya
hampamu, takkan hilang semalam oleh pacar impian tetapi kesempatan untukku yang mungkin tak sempurna
tapi siap untuk diuji, kupercaya diri cintaku lah yang sejati
namun tak kau lihat terkadang malaikat tak bersayap, tak cemerlang, tak cemerlang
namun kasih ini silahkan kau adu, malaikat juga tahu siapa yang jadi juaranya
kau selalu meminta, terus ku temani
engkau selalu bercanda, andai wajahku diganti
relakan ku pergi karena tak sanggup sendiri.
namun tak kau lihat terkadang malaikat tak bersayap, tak cemerlang, tak rupawan
namun kasih ini silahkan kau adu, malaikat juga tahu aku yang jadi juaranya.
penuh arti.
ketulusan akan dinilai dan dihargai bukan dengan bersama. tapi mendapat pengganti yang jauh lebih mengerti dan menerima.
keberanianku mengagumimu hanya sampai pada melihat impian-mu, bahkan aku tak berani mencari urusan denganmu..
keberanianku menaruh rasa hanya sebatas mencari kabar tentangmu, melalui beberapa caraku
keberanianku mencintaimu hanya sebatas mendoakanmu dalam setiap sujudku..
malaikat juga tahu, siapa yang akan jadi juaranya.
Kamis, 20 Desember 2012
aku menghela nafas panjang.
sekali lagi malam ini aku menghela nafas yang panjang, dalam dalam.
karena banyak hal.
hidup tidak hanya untuk diratapi, tapi kadang perlu untuk ditertawakan.
banyak alasan untuk menertawakan hidup. kebodohan yang kita lakukan, kekonyolan yang terjadi.
menertawakan apa yang seharusnya tidak untuk ditertawakan. menganggap lucu sesuatu yang sama sekali tidak lucu..
bahkan setelah tawa saya habis, saya tidak pernah tahu apa yg membuat saya tertawa.
lalu, setelah itu raut muka berubah. aku menghela napas dalam dalam.
seperti malam ini, aku melakukannya. beberapa kali.
selamat tidur kamu, yang menambah hal yang mengejutkan..
tidak akan membiarkan mata ini terjaga terlalu lama, aku akan memejamkannya. memberinya kesempatan untuk tidak melihat hal-hal yang menakutkan. untuk tidak melihat kenyataan yang terkadang tidak sesuai dengan keinginan.
terimakasih tuhan atas hari ini, atas jawaban dari doa yang selalu aku panjatkan. terimakasih atas jalam keluar dari kesesatan yang menerpa. terimakasih.
karena banyak hal.
hidup tidak hanya untuk diratapi, tapi kadang perlu untuk ditertawakan.
banyak alasan untuk menertawakan hidup. kebodohan yang kita lakukan, kekonyolan yang terjadi.
menertawakan apa yang seharusnya tidak untuk ditertawakan. menganggap lucu sesuatu yang sama sekali tidak lucu..
bahkan setelah tawa saya habis, saya tidak pernah tahu apa yg membuat saya tertawa.
lalu, setelah itu raut muka berubah. aku menghela napas dalam dalam.
seperti malam ini, aku melakukannya. beberapa kali.
selamat tidur kamu, yang menambah hal yang mengejutkan..
tidak akan membiarkan mata ini terjaga terlalu lama, aku akan memejamkannya. memberinya kesempatan untuk tidak melihat hal-hal yang menakutkan. untuk tidak melihat kenyataan yang terkadang tidak sesuai dengan keinginan.
terimakasih tuhan atas hari ini, atas jawaban dari doa yang selalu aku panjatkan. terimakasih atas jalam keluar dari kesesatan yang menerpa. terimakasih.
Senin, 17 Desember 2012
One month left
Mulai dilanda kepanikan. Ini sudah akhir bulan desember yang artinya semakin dekat dengan hari pertarungan. Deadline semakin dekat, tapi persiapanpun masih amburadul.
Aku bisa apa? Sidang skripsi itu kepastian yang tidak bisa dihindari.
Mau gak mau yaa hadapin.
Semakin nyeseknya ketika denger lagu berhenti berharap-nya so7 yang dinyanyi'in sama temen di tempat karoke td. (dikejar deadline masih sempet karoke-an) hihihii
Seperti kejatuhan beton dan stuck di satu tempat. Aku linglung sejenak. Tiba2 rongga dada agak menyempit yg bikin susah napas alias nyesek.
Malaikat baik hati bilang kalo Rara gak boleh nyerah, sebulan cukup kok buat nyiapin smua. Tapi di sisi lain setan jahanam bilang kalo ak harus pasrah. Pasrah sama keadaan yg kayak gini tanpa ngapa2in. Apa iya ak harus angkat tangan sebelum menabuh genderang perang?
-mengapa ada derita bila bahagia tercipta, mengapa ada sang hitam bila putih menyenangkan- berhenti di barisan lirik lagu itu. Iya, ak harus bisa. Badan segede gini ga boleh kalah sama males2 yg segudang itu. Sebulan itu singkat.
Rasa-rasanya ngga ada hubungannya antara deadline skripsi sama lagunya so7 yaa. Tapi semua itu memang nyata terjadi hari ini. Hatiku bergejolak karena 2 hal itu. Skripsi dan "berhenti berharap".
Entah tulisan ini nyambung atau engga gara2 mata sudah tidak menunjukkan kualitas trbaiknya. Terimakasih sahabat2 yg udah mau meminjamkan pundaknya hari ini untuk sandaran lelahku, terimakasih kalian sudah mengobrak abrik markas untuk kesekian kalinya.
Goodnight, fellas.!!
Aku bisa apa? Sidang skripsi itu kepastian yang tidak bisa dihindari.
Mau gak mau yaa hadapin.
Semakin nyeseknya ketika denger lagu berhenti berharap-nya so7 yang dinyanyi'in sama temen di tempat karoke td. (dikejar deadline masih sempet karoke-an) hihihii
Seperti kejatuhan beton dan stuck di satu tempat. Aku linglung sejenak. Tiba2 rongga dada agak menyempit yg bikin susah napas alias nyesek.
Malaikat baik hati bilang kalo Rara gak boleh nyerah, sebulan cukup kok buat nyiapin smua. Tapi di sisi lain setan jahanam bilang kalo ak harus pasrah. Pasrah sama keadaan yg kayak gini tanpa ngapa2in. Apa iya ak harus angkat tangan sebelum menabuh genderang perang?
-mengapa ada derita bila bahagia tercipta, mengapa ada sang hitam bila putih menyenangkan- berhenti di barisan lirik lagu itu. Iya, ak harus bisa. Badan segede gini ga boleh kalah sama males2 yg segudang itu. Sebulan itu singkat.
Rasa-rasanya ngga ada hubungannya antara deadline skripsi sama lagunya so7 yaa. Tapi semua itu memang nyata terjadi hari ini. Hatiku bergejolak karena 2 hal itu. Skripsi dan "berhenti berharap".
Entah tulisan ini nyambung atau engga gara2 mata sudah tidak menunjukkan kualitas trbaiknya. Terimakasih sahabat2 yg udah mau meminjamkan pundaknya hari ini untuk sandaran lelahku, terimakasih kalian sudah mengobrak abrik markas untuk kesekian kalinya.
Goodnight, fellas.!!
Sabtu, 15 Desember 2012
Balada boyok rontok
Selamat malam menjelang pagi.
Gatau kenapa rasanya boyok sakit banget. Apa iyaa umur segini sendi2 tulang sudah mulai bergeser dari porosnya?
Sakit. Banget. Sepertinya butuh rebahan, butuh tempat buat bersandar (dalam arti sebenarnya, bukan kiasan) .
Ya, butuh waktu untuk merebahkan tulang punggung yang mulai protes pada sang empunya.
Me time. Terkadang dibutuhkan, sejenak tidak memikirkan apapun, hanya mengijinkan badan untuk bermalas malas semaunya.
Sabar, mungkin beberapa waktu lagi sampai semuanya selesai dengan sempurna.
Sudah. Ini sudah terlalu malam, boyok semakin meraung manja minta direbahkan. Selamat malam, selamat tidur. aku merindukan hal yang seharusnya tak boleh untuk dirindukan.
Selamat bertemu di mimpi, kamu yang hanya menjadi angan.
Gatau kenapa rasanya boyok sakit banget. Apa iyaa umur segini sendi2 tulang sudah mulai bergeser dari porosnya?
Sakit. Banget. Sepertinya butuh rebahan, butuh tempat buat bersandar (dalam arti sebenarnya, bukan kiasan) .
Ya, butuh waktu untuk merebahkan tulang punggung yang mulai protes pada sang empunya.
Me time. Terkadang dibutuhkan, sejenak tidak memikirkan apapun, hanya mengijinkan badan untuk bermalas malas semaunya.
Sabar, mungkin beberapa waktu lagi sampai semuanya selesai dengan sempurna.
Sudah. Ini sudah terlalu malam, boyok semakin meraung manja minta direbahkan. Selamat malam, selamat tidur. aku merindukan hal yang seharusnya tak boleh untuk dirindukan.
Selamat bertemu di mimpi, kamu yang hanya menjadi angan.
Langganan:
Komentar (Atom)